Notification

×

Iklan

Iklan

7 Ide Jualan Pentol Kekinian: Modal Kecil, Cepat Balik Modal dan Cuan Besar

Selasa, 02 Desember 2025 | 09.13 WIB Last Updated 2025-12-02T02:14:58Z

Foto, pentol bakar.

Queensha.id — Bisnis Kuliner,



Pentol kini bukan sekadar jajanan nostalgia yang dijual di depan sekolah. Popularitasnya meroket menjadi peluang bisnis kuliner yang menjanjikan, didorong permintaan tinggi, modal terjangkau, dan kemudahannya dikreasikan menjadi produk kekinian. Banyak pengusaha mikro membuktikan bahwa usaha pentol mampu balik modal hanya dalam hitungan minggu.


Dengan fleksibilitas konsep usaha di mulai dari jualan keliling, pentol kiloan, hingga pentol premium yang setiap orang bisa menyesuaikan modal dan gaya penjualan. Industri ini terus berkembang seiring munculnya varian rasa, sistem kemasan frozen, hingga inovasi isi “surprise” yang menarik minat anak muda.


Berikut rangkuman tujuh ide jualan pentol kekinian yang layak dipertimbangkan, lengkap dengan estimasi modal dan potensi keuntungannya.



1. Pentol Tusuk Keliling


Model klasik ini tetap jadi primadona. Pedagang dapat menyasar sekolah, kampus, perkantoran, hingga area wisata.


Modal awal: Rp2–5 juta
Target pasar: pelajar, mahasiswa, pekerja
Kelebihan: fleksibel, cepat balik modal
Potensi penjualan: 150–300 tusuk/hari



2. Pentol Kiloan


Model ini cocok bagi keluarga atau ibu rumah tangga. Konsumen bebas membeli sesuai kebutuhan, biasanya 100–500 gram per transaksi.


Modal awal: Rp3–5 juta
Harga jual: Rp10.000–Rp15.000/100gr
Potensi pasar: konsumsi rumahan, acara keluarga
Kelebihan: pembeli cenderung loyal



3. Pentol Frozen


Tren makanan beku membuka pasar lebih luas, termasuk penjualan online. Dengan kemasan menarik, produk bisa bertahan 3–4 bulan di freezer.


Modal awal: Rp4–7 juta
Harga jual: Rp25.000–Rp40.000 per 500 gr
Kelebihan: bisa dijual tanpa gerobak fisik
Pasar utama: anak kos, pekerja kota, ibu rumah tangga



4. Pentol Saus Kekinian


Saus sambal matah, chili oil, keju leleh, hingga saus kacang pedas manis menjadi magnet bagi anak muda yang gemar mencoba menu baru.


Modal awal: Rp3–5 juta
Harga jual: Rp5.000–Rp10.000/porsi
Kekuatan jual: inovasi rasa dan visual



5. Pentol Isi Surprise


Keju mozzarella, telur puyuh, jamur, cabai rawit, bahkan cokelat bisa menjadi isian unik. Konsep ini mudah viral jika dikemas dengan konten kreatif di media sosial.


Modal awal: Rp3,5–6 juta
Target pasar: anak-anak, remaja, pecinta kuliner unik
Nilai tambah: efek kejutan menciptakan penasaran



6. Warung Pentol Komplit


Konsep ini menjual pentol bersama menu pendamping seperti siomay, tahu, batagor, dan pangsit. Cocok untuk usaha yang ingin menjaring pelanggan makan di tempat.


Modal awal: Rp5–8 juta
Target pasar: pekerja, keluarga, pelanggan makan siang
Kelebihan: keragaman menu menaikkan omzet



7. Pentol Premium di Food Festival / Mal


Model ini menyasar segmen menengah atas dengan fokus pada kualitas daging, bumbu premium, dan kemasan eksklusif.


Modal awal: > Rp10 juta
Cocok untuk: booth mal, event kuliner, bazar
Keuntungan: margin lebih tinggi dari pentol reguler



Estimasi Modal & Potensi BEP


Rata-rata usaha pentol memiliki waktu balik modal antara 1–4 bulan, tergantung model dan lokasi.


Proyeksi Harian:


  • Pentol Tusuk Keliling:
    Pendapatan kotor Rp300–600 ribu | Laba bersih Rp150–450 ribu
  • Pentol Frozen:
    Pendapatan kotor Rp250–800 ribu | Laba Rp100–400 ribu
  • Pentol Kiloan:
    Pendapatan kotor Rp200–600 ribu | Laba Rp100–300 ribu


Dengan biaya operasional rendah dan permintaan stabil, bisnis pentol termasuk kategori usaha yang “cepat hidup”.



Strategi Pemasaran Agar Laris


  • Pilih lokasi strategis: sekolah, kampus, pasar, area kantor.
  • Jaga kualitas dan konsistensi rasa. Ini faktor utama usaha pentol bertahan.
  • Gunakan kemasan higienis dan menarik, terutama untuk produk frozen.
  • Promosi aktif di TikTok dan Instagram. Konten “tusuk meleleh” dan isian kejutan sangat efektif menarik minat.
  • Tawarkan variasi menu yang terus diperbarui.
  • Sediakan layanan pesan antar melalui GoFood/GrabFood.



Jadi, industri pentol terus berkembang seiring inovasi rasa dan kemasan yang semakin kreatif. Dengan modal yang fleksibel, teknik pemasaran yang tepat, dan konsistensi kualitas, usaha pentol dapat menjadi sumber cuan berkelanjutan bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis kuliner.


***

Tim Redaksi.