Notification

×

Iklan

Iklan

Dari Review ke Otoritas: 20 Beauty Influencer yang Mengendalikan Selera Cantik Indonesia

Kamis, 25 Desember 2025 | 18.42 WIB Last Updated 2025-12-25T11:47:53Z
Foto, Selebgram Indonesia, Nanda Arsyinta.



Queensha.id - Lifestyle & Selebgram,


Industri kecantikan Indonesia tak lagi digerakkan semata oleh iklan konvensional. Kini, arah tren, selera pasar, hingga keputusan belanja jutaan konsumen justru ditentukan oleh para beauty influencer. Mereka bukan hanya memoles wajah di layar gawai, tetapi juga membentuk kepercayaan publik terhadap sebuah produk.


Dengan kekuatan audiens dan kedekatan personal yang mereka bangun, para beauty influencer menjelma menjadi “etalase hidup” bagi brand lokal maupun internasional. Kolaborasi pun kian masif, menjadikan mereka aktor penting dalam ekosistem industri kecantikan nasional.
Berikut 20 beauty influencer paling berpengaruh di Indonesia saat ini, yang bukan hanya populer, tetapi juga menentukan arah pasar.


Foto, Selebgram Tasya Farasya.


Tasya Farasya masih berdiri di puncak. Review-nya yang detail, lugas, dan berani mengungkap kekurangan produk membuatnya menjadi rujukan utama sebelum konsumen membeli kosmetik. Di level kreativitas, Jharna Bhagwani tampil sebagai simbol keberanian berekspresi lewat makeup transformasi yang kerap viral, terutama di kalangan Gen Z.


Sementara itu, Rachel Goddard membuktikan bahwa edukasi kecantikan tak harus kaku. Dengan gaya humor dan kejujuran, ia membangun kedekatan emosional yang kuat dengan audiens. Di sisi lain, Abel Cantika hadir sebagai representasi makeup natural dan sederhana, elegan, dan mudah diikuti pemula.


Untuk gaya bold dan penuh karakter, Nanda Arsyinta dan Sarah Ayu menjadi rujukan utama. Mereka menggeser stigma bahwa makeup harus “aman”, menjadi medium ekspresi diri yang berani.


Sedangkan Sunny Dahye, Vinna Gracia, dan Maria Clarin memadukan kecantikan dengan lifestyle dan estetika visual yang matang yang membuat konten terasa ringan namun berkelas.


Nama lain seperti Cyntia Anggraeni, Ghaida Salma, Titan Tyra, hingga Stephanie Rose menempati ceruk audiens yang menginginkan referensi praktis dan realistis untuk keseharian. Ada pula figur lintas bidang seperti Awkarin, Agatha Chelsea, Keanu Agl, dan Anaz Siantar, yang membuktikan bahwa pengaruh beauty kini melebur dengan lifestyle, hiburan, dan fashion.


Tak kalah penting, Alifah Ratu, Indira Kalistha, dan Devienna memperkuat peran influencer sebagai jembatan produk lokal dengan konsumen muda yang jujur, konsisten, dan dekat dengan realitas audiensnya.


Fenomena ini menegaskan satu hal: beauty influencer bukan sekadar tren, melainkan kekuatan ekonomi dan budaya. Mereka mengubah cara brand berkomunikasi, cara konsumen percaya, dan cara kecantikan dimaknai yang bukan lagi soal sempurna, tetapi soal relevan dan autentik.


Di era digital, kecantikan tak cukup cantik. Ia harus dipercaya. Dan kepercayaan itu kini berada di tangan para influencer.


***