Notification

×

Iklan

Iklan

Forbes Rilis 10 Daftar Orang Terkaya Indonesia 2025: Hartono Bersaudara Masih Tak Tergoyahkan

Minggu, 28 Desember 2025 | 22.57 WIB Last Updated 2025-12-28T15:58:54Z
Foto, kantor pusat group Djarum.



Queensha.id – Nasional,


Majalah bisnis global Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia pada awal Desember 2025. Hasilnya, peta kekayaan nasional masih didominasi nama-nama lama, namun dengan dinamika yang semakin ketat. Pemilik Grup Djarum, R. Budi Hartono dan Michael Hartono, kembali menegaskan dominasinya di posisi puncak, mengungguli taipan-taipan besar lainnya seperti Prajogo Pangestu hingga keluarga Widjaja.


Daftar ini mencerminkan wajah ekonomi Indonesia yang bertumpu pada sektor perbankan, energi, teknologi, hingga manufaktur, dengan lonjakan signifikan pada bisnis berbasis digital dan infrastruktur data.


1. R. Budi Hartono & Michael Hartono

Hartono bersaudara kembali menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dari Djarum super Kudus dengan total kekayaan mencapai US$43,8 miliar.
Sumber utama kekayaan mereka berasal dari kepemilikan saham mayoritas di Bank Central Asia (BCA). 


Investasi strategis ini dilakukan setelah keluarga Salim melepas kendali atas bank tersebut akibat krisis moneter Asia 1997–1998. Hingga kini, BCA menjadi tulang punggung kekayaan keluarga Hartono.


2. Prajogo Pangestu

Di posisi kedua, pendiri Barito Pacific, Prajogo Pangestu, mencatat kekayaan sebesar US$39,8 miliar.


Bisnisnya melejit sejak akuisisi 70 persen saham Chandra Asri pada 2007. Pada 2025, restrukturisasi dan pemisahan anak usaha petrokimia yang melantai di Bursa Efek Indonesia semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu raja industri nasional.


3. Keluarga Widjaja

Keluarga Widjaja berada di peringkat ketiga dengan kekayaan mencapai US$28,3 miliar.


Sebagai pewaris kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, Grup Sinar Mas kini menjelma menjadi konglomerasi lintas sektor, mulai dari jasa keuangan, agribisnis, kesehatan, hingga telekomunikasi.


4. Low Tuck Kwong

Pendiri Bayan Resources ini menempati posisi keempat dengan kekayaan US$24,9 miliar.


Dikenal sebagai “Raja Batu Bara”, Low Tuck Kwong juga memperluas pengaruhnya ke sektor energi terbarukan melalui perusahaan berbasis di Singapura, Metis Energy.


5. Anthoni Salim & Keluarga

Anthoni Salim dan keluarga berada di urutan kelima dengan kekayaan US$13,6 miliar.


Sebagai pemimpin Salim Group, Anthoni mengendalikan bisnis raksasa di sektor makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, hingga energi. Namanya lekat dengan Indofood, produsen mi instan terbesar di dunia.


6. Otto Toto Sugiri

Direktur Utama PT DCI Indonesia Tbk, Otto Toto Sugiri, menempati peringkat keenam dengan kekayaan US$11,3 miliar.


Ia dijuluki “Bill Gates Indonesia” berkat perannya membangun infrastruktur pusat data dan teknologi digital nasional.


7. Tahir & Keluarga

Pendiri Mayapada Group, Tahir dan keluarga, berada di posisi ketujuh dengan kekayaan US$9,8 miliar.


Mayapada Group bergerak di sektor perbankan, kesehatan, media, dan real estate, dengan ekspansi agresif dalam beberapa tahun terakhir.


8. Marina Budiman

Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk, Marina Budiman, menempati peringkat kedelapan dengan kekayaan US$8,2 miliar.


Ia juga dikenal sebagai pendiri Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia, menjadikannya salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di sektor teknologi nasional.


9. Wijono, Hermanto Tanoko & Keluarga

Pengembang PT Avia Avian, produsen cat dekoratif terbesar di Indonesia, berada di peringkat kesembilan dengan total kekayaan US$8,1 miliar.


Bisnis keluarga ini terus tumbuh seiring meningkatnya sektor properti dan konstruksi nasional.


10. Sri Prakash Lohia

Menutup daftar sepuluh besar, Sri Prakash Lohia mencatat kekayaan US$8 miliar.
Pengusaha keturunan India ini merupakan pendiri dan ketua Indorama Corp, dengan bisnis utama di sektor pupuk dan polimer. Ia menetap di Indonesia sejak 1970-an dan membangun kerajaan industrinya dari nol.


Daftar Forbes Desember 2025 ini menegaskan bahwa kekayaan di Indonesia masih terpusat pada sektor strategis nasional. 


Namun, naiknya nama-nama dari industri teknologi dan energi menunjukkan arah baru ekonomi Indonesia yang semakin digital dan terintegrasi secara global.


***
Tim Redaksi.