| Foto, perbaikan jalan di wilayah Pantura Kudus - Demak. |
Queensha.id - Demak,
Perbaikan Jalur Pantura Kudus–Demak sepanjang 1,275 kilometer di Kabupaten Demak mulai dilakukan menjelang momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski ditujukan untuk meningkatkan kualitas jalan, pekerjaan di ruas KM 30+750 hingga KM 32+025 justru memicu kemacetan panjang yang dikeluhkan para pengguna jalan.
Pada Senin (15/12/2025) sore, arus lalu lintas terpantau padat merayap. Sejumlah kendaraan bahkan harus berhenti total di beberapa titik, membuat perjalanan semakin tidak pasti.
Sopir Mengeluh Telat dan Boros BBM
Adit, pengemudi pikap yang membawa muatan dari Rembang menuju Semarang, mengaku terjebak kemacetan hingga 4 kilometer. Kondisi ini membuat waktu tempuhnya molor lebih dari satu jam.
“Macet sudah sekitar empat kilometer. Kadang berhenti, kadang jalan merayap. Perjalanan jadi lama, telat satu jam lebih. BBM juga mesti nambah,” keluh Adit di sela kemacetan.
Keluhan serupa disampaikan Aan, sopir truk engkel yang rutin mengangkut panel dinding dari Kudus ke Semarang. Ia khawatir perbaikan jalan ini akan mengganggu kelancaran distribusi barang, terutama menjelang akhir tahun.
“Akhir tahun begini kan banyak pesanan ke Semarang. Kalau ada perbaikan seperti ini jadi susah, terutama soal waktu dan bensin,” ujarnya.
Aan berharap pekerjaan bisa segera rampung. “Kalau bisa sebelum Natal sudah selesai. Ini belum libur saja sudah macet, nanti pas mudik takutnya lebih parah,” tambahnya.
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas
Terpisah, Kanit Turjagwali Sat Lantas Polres Demak, Iptu M Khaerur Rokhman, menjelaskan bahwa perbaikan jalan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan tahap pertama rampung akhir Desember 2025.
“Pekerjaan preservasi jalur Pantura Kudus menuju Semarang sudah berjalan tiga hari dan dijadwalkan sampai 28 Desember. Saat ini difokuskan dua lajur satu jalur. Jalan dikeruk dulu, kemudian akan dilapisi aspal,” jelas Khaerur.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari Bina Marga, pekerjaan lanjutan berupa pengecoran akan kembali dilakukan mulai 4 Januari 2026.
Menurut Khaerur, panjang jalan yang diperbaiki mencapai 1.275 meter, dan dikerjakan per lajur agar kendaraan tetap bisa melintas. “Lajur kanan dikerjakan terlebih dahulu, setelah selesai baru pindah ke lajur kiri,” terangnya.
Macet Sempat Tembus 10 Kilometer
Khaerur mengungkapkan, pada hari pertama perbaikan, kemacetan sempat mencapai 10 kilometer. Kondisi ini mendorong pihak kepolisian untuk meningkatkan pengamanan dan menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas.
“Kami tempatkan personel di tiga titik dan melakukan pengaturan lalu lintas selama 24 jam,” ujarnya. Polisi juga memberlakukan contraflow pada jam-jam sibuk serta melakukan pemantauan intensif pada malam hari.
“Jika terjadi gangguan seperti kendaraan mogok atau kecelakaan, kami siap membantu evakuasi agar arus tidak semakin tersendat,” tambahnya.
Jalur Alternatif Disiapkan
Untuk mengurai kepadatan, polisi turut menyiapkan jalur alternatif menuju Semarang. Namun, jalur ini hanya dapat dilalui kendaraan kecil.
“Alternatifnya lewat jalan kabupaten seperti Gajah–Dempet, Trengguli–Mrisen–Mojo–Wonosalam, lalu tembus jalur provinsi Dempet–Godong. Kendaraan berat tidak bisa lewat,” jelas Khaerur.
Perbaikan Jalur Pantura ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Namun, di sisi lain, kemacetan panjang jelang Nataru menjadi tantangan serius yang menuntut pengelolaan lalu lintas ekstra agar arus logistik dan mobilitas masyarakat tetap berjalan lancar.
***
Tim Redaksi.