Queensha.id - Otomotif,
Awal 2026 menghadirkan ironi menarik di dunia otomotif Indonesia. Di saat pabrikan berlomba memamerkan motor berteknologi injeksi mutakhir, ABS, hingga konektivitas digital, motor-motor jadul justru naik daun. Bukan hanya diburu kolektor, motor klasik kini digemari generasi muda yang ingin tampil beda dan memiliki identitas unik di jalanan.
Motor lawas dianggap punya “jiwa” yang tak dimiliki produk modern. Desain ikonik, suara mesin khas, serta nilai historis membuat motor jadul menjelma bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol gaya hidup.
Fenomena ini tercermin dari maraknya komunitas motor klasik yang aktif menggelar pameran, riding bersama, hingga transaksi jual beli dengan nilai fantastis. Harga motor tua yang terawat bahkan kerap menyaingi motor baru.
Honda CB100: Nostalgia yang Bernilai Puluhan Juta
Nama Honda CB100 kembali bersinar di awal 2026. Motor yang pertama kali hadir pada era 1970-an ini tetap menjadi primadona berkat desain sederhana namun elegan. Tangki ramping, bodi proporsional, dan suara mesin yang halus membuat CB100 identik dengan kebebasan anak muda era 80-an.
Keunggulan CB100 terletak pada mesin 99 cc yang terkenal bandel dan mudah dirawat. Suku cadang masih relatif mudah ditemukan, baik versi asli maupun replika. Tak heran, unit CB100 dengan kondisi terawat kini dibanderol Rp25 juta hingga Rp40 juta, tergantung orisinalitas. Angka ini menegaskan posisinya sebagai barang koleksi, bukan motor biasa.
Yamaha RX-King: Legenda yang Tak Pernah Mati
Tak ada pembicaraan soal motor jadul tanpa menyebut Yamaha RX-King. Dijuluki “Raja Jalanan”, motor dua tak ini tetap menjadi buruan utama meski produksinya dihentikan sejak 2009. Aura maskulin, tenaga buas, dan suara knalpot khas menjadikan RX-King legenda hidup di jalanan Indonesia.
Mesin 135 cc dua tak RX-King dikenal responsif dan bertenaga, membuatnya sulit tergantikan bagi penggemar kecepatan. Di pasar motor bekas, harganya melonjak tajam. Unit standar dengan kondisi baik kini berada di kisaran Rp30 juta hingga Rp60 juta, sementara edisi spesial atau keluaran terakhir bisa menembus Rp80 juta. RX-King bukan lagi sekadar motor, melainkan ikon budaya populer.
Kawasaki W230: Retro Modern, Solusi Tanpa Ribet
Di tengah dominasi motor lawas, Kawasaki W230 hadir sebagai jembatan antara nostalgia dan teknologi. Diluncurkan pada 2026, motor ini mengusung desain retro dengan sentuhan modern.
Lampu bulat, tangki besar, dan jok panjang mengingatkan pada motor era 70-an, namun dibalut teknologi masa kini.
Ditenagai mesin 233 cc yang lebih ramah lingkungan, W230 menawarkan sensasi berkendara klasik tanpa kerepotan perawatan motor tua. Harga barunya berkisar Rp70 juta hingga Rp80 juta, menyasar konsumen yang ingin tampil klasik namun tetap praktis dan nyaman untuk penggunaan harian.
Harga Stabil, Nilai Terus Menanjak
Tren motor jadul di awal 2026 menunjukkan pola yang jelas: harga stabil, bahkan terus naik. Honda CB100 dan Yamaha RX-King membuktikan bahwa usia bukan penghalang nilai jual. Sementara Kawasaki W230 menjadi bukti bahwa gaya klasik masih sangat relevan, bahkan di era modern.
Faktor nostalgia, komunitas yang solid, serta keterbatasan unit membuat motor jadul dipandang sebagai aset investasi. Semakin orisinal dan terawat kondisinya, semakin tinggi pula nilainya di pasar.
Dari Kendaraan Menjadi Identitas
Lebih dari sekadar alat transportasi, motor jadul kini menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup. Bagi anak muda, motor klasik adalah cara melawan arus dan tampil autentik. Bagi kolektor, ia adalah sejarah yang bergerak dan bernilai ekonomi tinggi.
Awal 2026 menegaskan satu hal: dunia otomotif tak melulu soal teknologi dan fitur canggih. Di balik gemerlap inovasi, motor jadul hadir sebagai pengingat bahwa cerita, kenangan, dan karakter tetap punya tempat istimewa. Honda CB100, Yamaha RX-King, dan Kawasaki W230 menjadi bukti bahwa pesona klasik tak pernah pudar dan justru kian bersinar seiring waktu.
***
Tim Redaksi.