Notification

×

Iklan

Iklan

Rumah Hampir Roboh, Negara Belum Hadir: Jeritan Nur Aini, Janda Miskin di Kedung Jepara

Selasa, 30 Desember 2025 | 14.31 WIB Last Updated 2025-12-30T07:43:39Z
Foto, rumah tak layak huni di Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Jepara. Terlihat hampir ambruk ditahan oleh penyangga cuma dengan bambu oleh tetangganya.


Queensha.id – Jepara,


Di balik geliat pembangunan Kabupaten Jepara, potret kemiskinan ekstrem masih nyata dirasakan sebagian warganya. Salah satunya dialami Nur Aini, seorang janda warga RT 02 RW 03 Desa Dongos, Kecamatan Kedung, yang hingga kini harus bertahan di rumah nyaris roboh tanpa bantuan pemerintah.


Kondisi memprihatinkan itu dilaporkan pada Selasa (30/12/2025) pukul 14.00 WIB, setelah struktur rumah Nur Aini dinilai membahayakan keselamatan penghuninya. Dinding rapuh, atap rawan ambruk, dan lantai yang tidak lagi layak membuat rumah tersebut sewaktu-waktu bisa runtuh.


Sudah Dilaporkan, Tapi Belum Ditindaklanjuti

Kondisi terakhir rumah Nur Aini pertama kali dilaporkan oleh Komandan Solekan, Ketua Linmas Desa Dongos, kepada Paguyuban Satlinmas Kecamatan Kedung. Laporan tersebut juga telah disampaikan secara berjenjang kepada RT, RW, serta Pemerintah Desa Dongos.


Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan nyata dari dinas terkait yang turun langsung ke lokasi. Pihak yang baru mendatangi dan melihat kondisi rumah hanyalah unsur lingkungan setempat, yakni Ketua RT, Ketua RW, dan Ketua Linmas Desa Dongos.


“Sudah kami laporkan ke berbagai pihak. Secara administratif sudah ditempuh, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari instansi terkait,” ujar Komandan Solekan.



Bertahan dengan Uluran Warga Sekitar

Dalam keterbatasan, Nur Aini hanya bisa mengandalkan kepedulian warga sekitar. Tetangga bahu-membahu membantu sebisanya, meski dengan kemampuan terbatas. Namun bantuan swadaya jelas tak cukup untuk memperbaiki rumah yang kondisinya sudah masuk kategori tidak layak huni.


Nur Aini berharap ada uluran tangan pemerintah, baik melalui program bedah rumah, rumah layak huni, maupun bantuan sosial lainnya yang benar-benar menyentuh masyarakat paling bawah.


“Saya cuma ingin rumah yang aman, tidak takut roboh kalau hujan atau angin kencang,” ujar Nur Aini lirih, Selasa (30/12/2025).


Ironi di Tengah Program Sosial

Kasus ini menjadi ironi di tengah banyaknya program bantuan perumahan dan penanggulangan kemiskinan yang selama ini digaungkan. Warga berharap, pemerintah daerah dan dinas terkait tidak menunggu rumah benar-benar roboh atau memakan korban baru bergerak.


Situasi Nur Aini menjadi alarm kemanusiaan bahwa pendataan dan respon cepat terhadap warga rentan masih perlu diperkuat. Negara seharusnya hadir bukan hanya dalam laporan, tetapi dalam tindakan nyata.


Masyarakat Dongos berharap, jeritan Nur Aini tidak lagi sekadar menjadi cerita pilu, melainkan segera berbuah solusi nyata berupa pembangunan rumah layak huni.


***
Tim Redaksi.