Queensha.id - Jepara,
Kreativitas warga kerap lahir dari keterdesakan. Itulah yang tergambar dalam sebuah video satir yang viral dari Dukuh Jeruk Rejo, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Jepara. Alih-alih promosi wisata, video tersebut justru menjadi bentuk protes keras warga terhadap kondisi jalan desa yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Video yang dikirimkan warga ke admin media sosial Suara Jepara pada 28 Desember 2025 itu memperkenalkan “destinasi wisata baru” bernama Wisata Blumbang 1000 merupakan sebuah sindiran pedas atas jalan berlubang yang berubah menjadi kubangan air di sepanjang akses desa.
Jalan Rusak Jadi “Objek Wisata”
“Blumbang 1000” atau Seribu Kubangan bukanlah objek wisata sungguhan. Nama itu disematkan warga untuk menggambarkan kondisi jalan desa yang hancur hingga menyerupai kolam-kolam kecil. Titik kerusakan terparah bahkan berada tepat di depan SDN 03 Banyumanis, jalur yang setiap hari dilalui anak-anak sekolah.
Dalam video tersebut, warga dengan nada getir menyebut bahwa lubang jalan yang tergenang air sudah layak dijadikan wahana pemancingan ikan lele.
“Selamat datang di wisata baru Dukuh Jeruk Rejo, Wisata Blumbang 1000 dan pemancingan lele,” ucap seorang warga dalam video, sarat ironi dan kekecewaan.
Kontras dengan Jalan Kabupaten yang Mulus
Warga menilai kondisi ini sangat timpang jika dibandingkan dengan gencarnya pembangunan jalan kabupaten yang belakangan terlihat mulus dan rapi.
Sementara itu, jalan desa yang menjadi urat nadi pendidikan, ekonomi, dan aktivitas harian warga justru dibiarkan rusak hingga sekitar 75 persen. Bagi warga Jeruk Rejo, ini bukan sekadar soal kenyamanan, melainkan soal keselamatan dan keadilan pembangunan.
Proyek Lama Disorot: Diduga Asal Jadi
Tak hanya soal kerusakan, warga juga mempertanyakan kualitas proyek pembangunan sebelumnya. Mereka menduga pengerjaan jalan tidak sesuai spesifikasi teknis (spek).
Akibat kualitas material yang dinilai buruk, jalan yang baru dibangun hanya bertahan sebentar sebelum kembali hancur. Warga menilai kondisi ini sebagai bentuk pemborosan anggaran yang berulang tanpa solusi jangka panjang.
Desakan Keras untuk Pemerintah Desa
Hampir seluruh akses di Dukuh Jeruk Rejo kini berada dalam kondisi kritis. Karena berada di jalur pendidikan, warga mendesak Pemerintah Desa Banyumanis agar segera turun tangan.
Masyarakat menegaskan, perbaikan tidak boleh lagi bersifat tambal sulam. Mereka menuntut pembangunan permanen dengan kualitas yang benar, demi keselamatan anak-anak sekolah dan warga yang setiap hari melintas.
“Kami tidak minta mewah, yang penting aman dan tidak membahayakan,” ungkap salah satu warga.
Fakta Utama Keluhan Warga:
1. Titik Terparah: Depan SDN 03 Banyumanis, Dukuh Jeruk Rejo.
2. Tingkat Kerusakan: Sekitar 75 persen wilayah dukuh.
3. Tuntutan Warga: Perbaikan segera, permanen, dan sesuai spesifikasi teknis
Fenomena “Wisata Blumbang 1000” menjadi alarm keras bahwa kreativitas warga lahir karena suara mereka tak kunjung didengar.
Satir ini bukan hiburan, melainkan teriakan keputusasaan agar pemerintah membuka mata sebelum jalan rusak benar-benar memakan korban.
***
Tim Redaksi.